TOBBACCO, tanaman setinggi ini 1,5 meter yang
akhir akhir ini menjadi buah bibir di kalangan pecandu rokok maupun tidak.
Regulasi dan peraturan undang-undang mengenahi aturan menanam dan menggunakan
benda ini untuk ' Dihisap' semakin tidak masuk akal. Dimulai dari larangan yang
tertulis dari setiap kemasan rokok sampai pada saat ini yang menyertakan
gambar-gambar menyeramkan agar menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok. Sejarah
mengatakan bahwa tembakau bukan tanaman asli Indonesia (Jawa). Demikian pula
rokok dan kebiasaan merokok, oleh karena itu dapat dipastikan kebiasaan merokok
itu adalah hasil interaksi budaya orang Jawa dan orang-orang yang telah
memiliki kebiasaan merokok terlebih dahulu. Diperkirakan, tradisi mengunyah
tembakau dan mengisap tembakau pipa bagi orang-orang Maya, Aztec, dan Indian
sudah terjadi sejak 1000 tahun sebelum masehi. Jadi, Mengapa orang Indonesia
merokok? jawabannya sama juga ketika pertanyaan seperti kenapa orang jawa lebih
menyukai makanan manis, ataupun kenapa saudara kita di ujung timur Indonesia
sana lebih memilih tidak berpakaian dalam melakukan kegiatan sehari harinya
daripada berpakaian. Tentu semua itu tidak dilakukan secara kebetulan kan?
Apalagi setiap kecenderungan dan tindak perbuatan manusia selalu mempunyai
landasan yang berbeda sesuai dengan nilai nilai budaya dan kehidupan yang
melatar belakanginya. Ya itu juga sama ketika kita memilih merokok atau tidak.
Saya Fransiscus dilahirkan dari keluarga yang dari
dulu menyukai kebiasaan merokok, tapi saya memilih untuk tidak merokok. kenapa?
karena menurut saya gorengan yang masih hangat dan arem-arem masih lebih enak
daripada merokok, itu pilihan hidupku, tapi disini saya mendukung bahwa untuk
peraturan untuk larangan merokok dihapuskan, atau minimal kembali lagi ke kata
masuk akal lah.wow, kenapa orang yang tidak merokok tapi mendukung peredaran
rokok di Indonesia? Ini yang akan kita bahas.
Merokok membunuhmu, Tagline rokok yang sekarang
marak ada di bungkus rokok produksi manapun, jujur pertama melihat kalimat ini
apa benar merokok bisa membunuh seseorang? cerita sedikit, Ibu saya mempunyai 6
saudara, , dan kesemua saudara Ibu saya yang laki-laki semuanya merokok,
sekarang tinggal 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan termasuk Ibu saya. dan
paman saya itu meninggal dalam usianya yang terbilang Muda... pertanyaannya
adalah apakah mereka semua meninggal gara-gara merokok? awalnya saya berpikir
demikian, tetapi lambat laun saya belajar dan mencari tahu sendiri lewat media
bahwa kecenderungan gaya hidup dan makanan serta faktor genetik menjadi peran
utama, jadi tidak melulu karena merokok karena memang tidak ada bukti ilmiah
yang mengatakan bahwa merokok menyebabkan kematian. sebagai contoh, kenapa
orang di daerah pegunungan umurnya lebih lama dibandingkan orang didaerah
perkotaan. padahal sama juga didaerah pegunungan mereka juga mengkonsumsi
rokok, malahan banyak di daerah lereng gunung sumbing yang merokok dengan cara
''thingwe'' (nglinthing dewe) yang faktanya kadar nikotinnya lebih banyak.
Dalam sebuah situs terpercaya detik.com
mengatakan bahwa ada lebih dari 4000 senyawa yang terkandung dari satu batang
rokok, dan 200 diantaranya berbahaya.sebut saja nikotin, tar, methanol,
arsenic, kadmium dan sebagainya. Dimulai dari turunan senyawa karbon yang
disebut CO atau kerbon monoksida . Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam
tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh meka akan berakibat
seseorang kekurangan oksigen. Selanjutnya adalah Nikotin, senyawa ini
adalah senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami,
para ahli menyebutkan bahwa Nikotina merupakan racun saraf yang potensial
dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida.
Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki
daya karsinogenik
terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker,
akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel
kanker.( Effect of
nicotine on IL-18-initiated immune response in human monocytes : Dr jeans sarkowsky).

Jadi jangan juga beranggapan bahwa seseorang yang
meninggal karena kangker ataupun penyakit kronis lainnya disebabkan oleh rokok.
Itu berarti sama juga kalo kita beranggapan bahwa buah yang jatuh sebelum
matang hanya karena tiupan angin yang kencang, bisa saja dimakan ulat, hujan
badai, atau menjadi mainan anak-anak. Banyak faktor dan itu fakta.
Sama juga saat kita mengkonsumsi gula berlebih
akan terkena diabetes, atau mengkonsumsi makanan berlemak berlebih tanpa
dibarengi dengan makanan berserat, pada akhirnya mengalami obesitas sehingga
terjadi penyumbatan lemak yang mengganggu aliran darah melalui pembuluh darah
yang biasa dikenal dengan istilah sclerosis yang berakibat pada munculnya
penyakit-penyakit mematikan seperti jantung dan kanker. Karena Tuhan menciptakan
dunia ini dengan adanya perpaduan antara sebab maupun akibat, gak ada sebab
kalo tidak muncul akibat, begitupun sebaliknya, karena kebanyakan makan ya
gemuk, atau akibat kebanyakan makan gula ya diabetes. Seperti produk-produk
lain pun rokok pun berbahaya bagi kesehatan jikalau dikonsumsi berlebih.
Sekitar 1,78 juta hektar tanaman tembakau yang
tersebar di wilayah Indonesia, 97% persen terdapat di Jawa tengah, jawa timur
dan nusa tenggara barat. Dan tiap hektar dikerjakan oleh minimal 5 orang dalam
setiap pengerjaannya. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal
Perkebunan, Departemen Pertanian, pemerintah membatasi areal penanaman tembakau
dengan cara mengontrol jumlah impor bibit tembakau sehingga luas areal
pertanian tembakau tidak bertambah. Pemerintah masih mempertahankan pertanian
tembakau karena ada tanah-tanah marjinal yang hanya bisa ditanami tembakau.
Selain itu, pemerintah masih melakukan penelitian mengenai alternatif tanaman
lain yang menguntungkan. Penelitian pun masih dilakukan oleh pemerintah untuk
mengganti secara total tanaman tembakau, jadi kenapa pemerintah sekarang
melarang penanaman tembakau?
Rokok
dan apa yang dihasilkannya
Di
akhir tahun 2007 jumlah
pekerja di sector pertanian mencapai 41 juta dan menurun menjadi sekitar 35
juta di tahun 2012, jumlah petani tembakau hanya sekitar 2 persen dari total pekerja
di sektor pertanian atau sekitar 700-800 ribu. Karena dilihat dari banyaknya
lahan pertanian Indonesia yang lebih cocok ditanami tanaman pokok. Sekitar 2 juta orang bekerja dibidang cigarret
atau tobacco, meliputi karyawan pabrik, buruh pabrik, sales rokok, penjual
rokok dan grosir rokok. Estimasinya
bahwa kalau peredaran rokok dan pelarangan penanaman tembakau jadi di sahkan
pemerintah dan pemerintah jadi menandatangani kesepakatan Framework Convention
On Tobbacco Control (FCTC) di Jenewa, Swiss, trus bagaimana nasib sekitar 2,5
juta penduduk Indonesia yang berkecimpung di bidang yang menjadi kontroversi
ini.
Kemasan
rokok dan aturannya
Pada tanggal 19 april 2012 Menko
kesra dan menko perekonomian terkait dalam rangka menyempurnakan draft RPP yang
telah beberapa kali dibahas antar instansi terkait, rapat harmonisasi di
kemenkumham dan disosialisasikan dengan stakeholder terkait dan disepakati :
- Peringatan kesehatan bentuk gambar dan tulisan masing-masing sisi kemasan depan belakang sebesar 40 %
- Ukuran iklan di media luar sebesar 72m persegi
- Khusus di tempat umum, tempat kerja dan tempat lainnya menyediakan tempat khusus merokok
perlu
sosialisasi draft RPP sebelum ditandatangani oleh presiden.
Dilema? Mengapa tidak, aturan
yang semakin ketat menyebabkan petani di negeri yang kaya akan tembakau merasa
was-was, komoditas utama masyarakat temanggung ini mulai mendapat ancaman dari
pemerintah, niscaya memperbaiki kualitas tembakau, malahan tanaman yang
sejatinya menjadi komoditas export Indonesia justru akan dihilangkan atau bahas
halusnya dialih fungsikan dengan tanaman lain.
Lebih
dari penduduk Indonesia mempunyai kebiasaan merokok, dan lebih dari 12 milyar
batang per tahun dihasilkan produsen rokok, dan berjuta-juta ton tembakau
kering yang dihasilkan dari petani-petani tembakau di Indonesia. Negeri Tembakau negerinya petani
yang menggantungkan harapan hidup dari tanaman tembakau membuka lembaran baru
dalam pengolahannya. bagaimana manusia senantiasa berproses untuk bisa
menikmati hasil yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan penuh rasa
syukur dan derajat cukup. Bagaimana orang yang bijaksana menghargai tubuh yang
telah diberikan kepadanya. Dan kesehatan yang sejatinya hak setiap warga Negara
dan pilihan setiap manusia itu sendiri. Mencintai diri sendiri dengan tidak
merokok karena alasan kesehatan sangatlah baik, dan alasan memilih merokok
untuk kesenangan pun dirasa masih terlampau wajar, jadi alangkah lebih baiknya
jika sang perokok menghargai orang yg tidak merokok, dan orang yg tidak merokok
pun menasehati tentang tidak baiknya menghisap rokok, itupun dirasa sangat
bijaksana jika dibandingkan dengan tindakan criminal.
Sebagai penutup ada beberapa ungkapan tentang rokok
Cinta
dalam sebatang rokok. Bagi penggemarnya rokok bahkan bisa melebihi cinta, ia
bahkan melebihi bibir. Cobalah hitung berapa kali sentuhan bibir dengan bibir
dan bibir dengan rokok.
Rokok itu absurd. Dalam kemasannya sudah tertera berbagai peringatan akan bahaya pada kesehatan tapi tetap saja pencintanya mengabaikan. Bahkan rela mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.
Tapi bagi pencintanya rokok adalah teman setia. Ia menemani saat lembur atau belajar di malam hari saat yang lain sudah tertidur. Ia menemani pula saat seseorang dalam perjalanan sendri, saat tak ada teman bicara, rokok selalu siap menemani.
Kalau orang bilang cinta itu tak bisa di logika, maka rokok itu melebihi cinta. Seseorang sudah tahu bahayanya tapi tetap saja mencari dan menyukainya.
Rokok itu absurd. Dalam kemasannya sudah tertera berbagai peringatan akan bahaya pada kesehatan tapi tetap saja pencintanya mengabaikan. Bahkan rela mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.
Tapi bagi pencintanya rokok adalah teman setia. Ia menemani saat lembur atau belajar di malam hari saat yang lain sudah tertidur. Ia menemani pula saat seseorang dalam perjalanan sendri, saat tak ada teman bicara, rokok selalu siap menemani.
Kalau orang bilang cinta itu tak bisa di logika, maka rokok itu melebihi cinta. Seseorang sudah tahu bahayanya tapi tetap saja mencari dan menyukainya.
Tagline rokok selalu menjadi
inspirasi, meskipun tayangnya selalu di malam hari, barang ini selalu menjadi
buah bibir di negeri ini, tak tangggung-tanggung 150 trilyun nilai jual barang
ini, meskipun gambar bahaya merokok yang tidak lagi seksi, tetapi setiap orang
siap merogoh kocek tinggi demi mendapatkan sebungkus barang ini, ini realita
atau sebuah ironi, pemerintah semakin gencar dan gencar melarang produk ini,
seperti heroin, ekstasi, morfin yang disukai para kompeni, rokok pun menjadi
candu bagi masyarakat masa kini, apa boleh buat petani,pedagang dan mafia
tembakau bersatu padu menolak barang ini, wahai pemeritah negeri ini, pikirkan
dengan bijaksana dan teliti, laranganmu akan menghancurkan sebagian besar
tulang punggung masyarakat negeri ini.
Semoga pemerintah menyikapi apa
yang menjadi keluhan, kritikan, dan saran dari setiap warga masyarakatnya.
